TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Kampung Biatan Ilir, Abdul Hafid berharap pengelolaan hutan desa di Biatan Ilir dapat menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung. Saat ini, dikatakannya Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Biatan Ilir, yaitu Tebih Dalundun, telah memiliki beberapa Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), sebagai pengelola potensi hutan desa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi kampung. Salah satunya adalah KUPS Madu Kelulut, yang sebelumnya telah diberi bantuan sebanyak 50 stup madu kelulut dengan nilai sekitar Rp 80 juta. “Salah satu KUPS yang saat ini sedang berjalan yaitu KUPS Madu Kelulut, ini baru dua bulan sudah bisa memberikan transparansi kepada kita dengan pengelolaan KUPS yang mendapat keuntungan Rp 850 ribu. Walaupun keuntungan masih kecil, tapi saya yakin ke depan semua lembaga yang ada di kampung bisa menghidupi diri sendiri lewat pengelolaan hutan desanya,” ucapnya, Sabtu (27/1/2024). Dengan pengelolaan KUPS yang baik, dikatakannya akan mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian LPHD maupun BUMK serta Kampung Biatan Ilir secara utuh, dalam bentuk Pendapatan Asli Kampung (PAK). Lanjut Hafid, bahkan dengn PAK yang dimiliki juga telah berhasil untuk memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. “Seperti yang sudah berjalan, PAK ini bisa memperbantukan ke pesantren sebanyak Rp 10 juta, gereja Rp 7 juta, pembiayaan kursus gratis bagi pelajar SD,SMP dan SMA, bahkan bisa memberikan insentif kepada PKK, LPM hingga Karang Taruna di Kampung Biatan Ilir. Dari 100 kampung di Berau, belum ada yang seperti itu,” ucapnya. Selain itu, Pemerintah Kampung Biatan Ilir saat ini memiliki kurang lebih 900 hektar bukaan lahan di hutan desa yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat kampung. Sebab Biatan Ilir berencana untuk menjadikan bukaan lahan tersebut sebagai kawasan agrowisata. Namun rencana tersebut masih terkendala pendanaan. “Dana yang dibutuhkan tentunya cukup besar. Karena rencananya bukaan lahan itu akan kami kelola sebagai kawasan wisata buah seperti durian, elai, kelengkeng, duku dan lain sebagainya. Jadi masyarakat bisa mengelolanya dan setiap tahun ada hasil yang bisa mereka tunggu, ini tentunya akan sangat baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Biatan Ilir,” bebernya. Untuk itu, hingga hari ini Pemerintah Kampung Biatan Ilir terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan hutan desa, termasuk memberikan informasi kepada Pemkab Berau, Pemprov hingga Pusat agar bisa mendapatkan kontribusi bantuan untuk pengelolaan hutan desa melalui LPHD Tebih Dalundun. “Saya tidak mengejar bagaimana kampung ini menjadi juara satu, dua dan seterusnya. Tetapi yang sangat kami inginkan dan upayakan saat ini bagaimana agar masyarakat bisa lebih maksimal menikmati hasil dari perhutanan sosial lewat pengelolaan hutan desa ini. Kalau tidak didampingi, mau jadi apa ke depannya hutan desa ini. Saya ingin menyatukan persepsi dan pemahaman semua pihak terkait pengelolaan hutan desa,” sambungnya. Hafid juga memberikan informasi bahwa di akhir bulan Februari 2024, Kampung Biatan Ilir akan melaksanakan Launching Peresmian Pusat Pembelajaran Perhutanan Sosial di Berau. “Dan pusat pembelajaran perhutanan sosial ini hanya satu-satunya di Berau, yaitu di Hutan Desa Kampung Biatan Ilir, yang akan diresmikan akhir bulan depan,” tandasnya. (Mrt/Ded)
Sejahterakan Masyarakat Lewat Pengelolaan Hutan Desa, Biatan Ilir Wacanakan Agrowisata di Bukaan Lahan
Diterbitkan oleh Menapak Indonesia | Pada hari Rabu, 31 Juli 2024 | 45x dibaca
Rekomendasi Artikel
-
Tidak ada artikel lain.